Riyadh -
Pasti Aswaja - Situs-situs peninggalan berupa rumah dan benteng yang terbuat dari
lumpur-bata, yang merupakan tempat nenek moyang dari keluarga kerajaan
Saudi dan ulama fundamentalis Muhammad bin Abdul Wahhab dijadikan
sebagai daya tarik wisata.
Didalam sebuah kompleks yang berada di pinggiran Riyadh itu diisi dengan
taman, restoran dan toko-toko kopi, ratusan pekerja merehabilitasi
istana lumpur rumah keluarga Saud dan bangunan museum sebagai perayaan
atas sejarahnya. Didekatnya berdiri bangunan yang didedikasikan sebagai
yayasan untuk tempat syekh dan tugas mereka.
Proyek ini muncul saat pemberontakan dan perang sipil telah mengguncang
tatanan regional, menurunnya harga minyak, dan tuduhan intoleran
terhadap negara Arab Saudi.
Perkembangan Dir'iyah merupakan proyek kesayangan raja baru, Raja Salman
bin Abdul Aziz, yang berusaha untuk menciptakan daya tarik wisata untuk
memperkuat sejarah nasional keluarga kerajaan. Menurut kontraktor
pembangunan, sebagaimana dilansir
nytimes, pembangunan itu diharapkan dapat dibuka dalam dua tahun dan telah menelan biaya sekitar setengah miliar dolar.
Para pejabat Saudi berharap proyek tersebut akan menghubungkan
masyarakat dengan masa lalu mereka dan merehabilitasi citra Sheikh
Abdul-Wahhab, yang mereka anggap telah dicemarkan nama baiknya.
Proyek tersebut merupakan sesuatu yang ironis, dimana mereka berupaya
menjaga dan melestarikan situs-stus peninggalan yang menandakan
kemunculan Wahhabi dan Kerajaab Arab Saudi, sementara disisi lain mereka
menghancurkan situs-situs peninggalan dari zaman Nabi Muhammad Saw. (fiq / muslimedianews.com)
0 comments:
Post a Comment