Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Menag memberikan kenang-kenangan kepada Dr. Syeikh Muhammad bin Ismail berupa sarung tenun khas Indonesia. “Ini sarung khas Indonesia dari saya pribadi semoga menjadikan Syekh Muhammad selalu terkenang dengan Indonesia,” kata Menag sembari menyerahkan bingkisan sarung kepada putra Syaikh Ismail itu.
Tidak hanya Menag, Syeikh Muhammad juga memberikan kenang-kenangan kepada Mantan aktivis PMII itu berupa Kitab Suci Al-Quran.
Haul yang digelar di masjid pesantren itu tampak sangat sederhana. Selain diikuti para santri Riyadlul Jannah sendiri, hadir juga beberapa tokoh agama dari luar Arab Saudi. Sebagaimana layaknya haul di Indonesia, kegiatan itu diisi dengan pembacaan surat Yasin, Al-Mulk dan Al-Waqi'ah.
Dalam sambutannya, Syaikh Muhammad menghaturkan terima kasih atas kehadiran Menag dan para jamaah haji lainnya. Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya sebagai saudara sesama muslim, tetapi juga sebagai tamu-tamu Allah Swt. “Barangsiapa menghormati tamu Allah, maka akan dihormati Allah,” jelasnya.
Usai kegiatan, diadakan makan bersama dengan menu nasi kabsah atau nasi bukhori. Tampak Menag dan Syeikh Muhammad makan satu nampan.
Untuk diketahui, Syaikh Ismail Zein adalah ulama sunni bermadzhab Syafi'i yang memiliki ratusan bahkan ribuan murid yang tersebar di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Pesantrennya, Riyadlul Jannah, banyak berkontribusi dalam melahirkan tokoh-tokoh sunni di Indonesia.
Lahu Al-Fatihah...!!!
Kontributor Arab Saudi untuk Pasti Aswaja: Hamdani & Munawwir.
0 comments:
Post a Comment