Baca Juga
Surabaya - Pasti Aswaja - Ratusan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
se-Jawa Timur mendatangi Gedung DPRD Jawa Timur dan melakukan aksi turun
jalan di sepanjang koridor Indrapura Surabaya, Senin (26/09/16).
Aksi yang dikomandoi oleh Pengurus Koordinatr Cabang (PKC)
PMII Jawa Timur tersebut bertujuan untuk menyuarakan hak-hak para Petani
dalam momentum Hari Tani Nasional (24/09) dengan mengangkat tema "Lawan
Perampas Tanah Rakyat".
Suasana mendung pada waktu itu terasa memanas ketika para
kader PMII mencoba merangsek barisan blokade petugas polisi dari Polda
Jawa Timur. Aksi saling dorongpun tidak bisa dihindari, sementara Ir.
Soekarwo selaku Gubernur Jatim sedang tidak berada di Gedung DPRD.
Haris Sofwanul Faqih, koordinator aksi menuturkan, bahwa hampir seluruh daerah di Jawa Timur, lahan pertanian dialihfungsikan
untuk kepentingan industrialisasi, "keuntungannya untuk para penguasa, sementara limbahnya untuk para rakyat kecil," ujarnya, seperti dikutip dari situs resmi KOPRI PMII Jawa Timur.
Sementara itu, Zainuddin, selaku Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur
menambahkan, bahwa ekonomi dalam perspektif pemerintah selalu
diidentikkan dengan angka yang bukan berpijak pada realita di lapangan, "pendapatan saja yang terus dikejar dan mendorong pihak
asing atas nama investor untuk menanamkan modal. Sehingga mereka
melupakan kualitas masyarakat tani," jelas pria asal Sampang, Madura
tersebut.
Dalam aksi ini para aktivis PMII memberikan enam tuntutan
kepada Pemda Jawa Timur. Pertama, distribusi tanah untuk rakyat secara
merata bagi kepentingan pertanian; kedua, mewujudkan Undang–Undang
No.05 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar pokok Pokok Agraria yang sejati
dan seutuhnya; ketiga, tolak Smelter di Jatim yang akan mengancam lahan
pertanian di Banyuwangi; keempat, nasionalisasi aset; kelima, stop
liberalisasi tanah; dan keenam, menolak usaha tambang yang tidak
pro-rakyat.
Demonstrasi itu akhirnya, bubar setelah adanya penandatanganan kesepakatan antara pihak PKC PMII Jatim dan Komisi B.
“Kegiatan-kegiatan industrialisasi di Jatim akan menjadi
sorotan kami dan kami akan terus mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah
daerah ke depan. Kami sangat berharap pemerintah dapat berpihak pada
rakyat kecil!” tegas Zainuddin. (bor/ahn)
ayoooo petani indonesia maju teruss.. jangan mau dibodohi sama tengkulak
ReplyDelete